Mungkinkah Al Qur’an Itu Dari Selain Allah SWT?

Dialog Seri 1: 2

 

Tilmidzi: “Apakah tidak mungkin Al Qur’an itu dibuat oleh syaitan karena syaitan juga ghaib (tidak terlihat)?”

 

Mudariszi: “Al Qur’an menjelaskan tentang syaitan sebagai berikut:

 

Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. (Maryam 44)

 

Dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Al Israa’ 27)

 

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa syaitan itu merupakan musuh Allah. Al Qur’an lalu menjelaskan tentang apa yang dilakukan oleh syaitan terhadap manusia ketika menjalani hidup di dunia, sebagai berikut:

 

Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. (An Naas 4-6)

 

Syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Al An’aam 112)

 

Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. (Al Baqarah 169)

 

Dari penjelasan Al Qur’an di atas, maka akan terasa sangat ganjil jika dikatakan Al Qur’an dari syaitan, karena syaitan menjelaskan tujuan jahatnya kepada manusia dalam Al Qur’an, padahal Al Qur’an itu dibaca oleh manusia. Orang jahat yang bertujuan mencelakakan orang lain tidak akan menjelaskan tujuan jahatnya kepada orang yang akan dijahatinya. Karena itu, keganjilan tersebut tidak memungkinkan Al Qur’an dari syaitan yang durhaka kepada Allah SWT, dan hal itu telah dijelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

 

Dan Al Qur’an itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk. (At Takwiir 25)

 

Dan Al Qur’an itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan. Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al Qur’an itu, dan merekapun tidak akan kuasa. (Asy Syu’araa’ 210-211)

 

Tilmidzi: “Ayat-ayat Al Qur’an dari setiap surat seperti syair, apakah tidak mungkin Al Qur’an itu dari penyair?”

 

Mudariszi: “Ayat-ayat Al Qur’an memang tersusun dan terdengar seperti syair, sehingga orang-orang Mekkah ketika mendengar Al Qur’an dibacakan oleh Rasulullah SAW lalu mengatakan Al Qur’an itu sebagai berikut:

 

Bahkan mereka berkata (pula): “(Al Qur’an itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan dia sendiri seorang penyair. (Al Anbiyaa’ 5)

 

Padahal Al Qur’an itu bukan syair dan Rasulullah SAW tidak dapat bersyair, bahkan beliau dilarang oleh Allah SWT untuk bersyair. Hal itu dijelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

 

Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang memberi peringatan. (Yaasiin 69)

 

Al Qur’an menjelaskan tentang kebanyakan penyair-penyair, sebagai berikut:

 

Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapakah syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa; mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta. Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)? (Asy Syu’araa’ 221-226)

 

Penjelasan Al Qur’an di atas menunjukkan bahwa kebanyakan penyair-penyair itu pendusta karena mereka mendengarkan syaitan-syaitan yang suka berdusta. Dengan demikian kebanyakan penyair-penyair itu berkawan dengan syaitan, sehingga mereka dengan sendirinya menjadi bagian dari syaitan. Karena itu tidak mungkin Al Qur’an dibuat oleh penyair, dan hal itu telah dijelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

 

Dan Al Qur’an itu bukanlah perkataan seorang penyair. (Al Haaqqah 41)

 

Tilmidzi: “Apakah tidak mungkin Al Qur’an itu dari tukang sihir?”

 

Mudariszi: “Al Qur’an menjelaskan tentang sihir dan tukang sihir sebagai berikut:

 

Hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia. (Al Baqarah 102)

 

Penjelasan Al Qur’an di atas menunjukkan bahwa tukang sihir berilmu sihir karena belajar dari syaitan, sehingga tukang sihir itu menjadi bagian dari syaitan. Dengan demikian tidak mungkin Al Qur’an dari tukang sihir karena dia dan syaitan gurunya tidak ada kemampuan (kuasa) untuk membuat Al Qur’an seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di atas. Al Qur’an menjelaskan hal itu sebagai berikut:

 

Dan Al Qur’an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. (Al Haaqqah 41-42)

 

Tilmidzi: “Apakah mungkin Al Qur’an itu dibuat oleh Rasulullah SAW?”

 

Mudariszi: “Tidak mungkin Rasulullah SAW dapat membuat Al Qur’an karena beliau buta huruf, dan hal itu dijelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

 

Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (Kitab-Kitab-Nya) dan ikutilah dia supaya kamu mendapat petunjuk. (Al A’raaf 158)

 

Nabi yang ummi dalam penjelasan Al Qur’an di atas adalah Rasulullah SAW, yaitu Nabi yang buta huruf (tidak dapat baca tulis).”

 

Tilmidzi: “Apakah mungkin Rasulullah SAW membuat Al Qur’an itu dengan dibantu oleh orang Arab yang dapat membaca dan menulis?”

 

Mudariszi: “Al Qur’an menjelaskan bahwa bahasa Al Qur’an itu adalah sebagai berikut:

 

Dan demikianlah Kami menurunkan Al Qur’an dalam bahasa Arab. (Thaahaa 113)

 

Allah SWT menurunkan Al Qur’an dalam bahasa Arab karena Rasulullah SAW adalah orang Arab; ketetapan-Nya itu memudahkan beliau memahami ayat-ayat Al Qur’an dan memudahkan beliau pula dalam menyampaikan dan menjelaskan ayat-ayat Al Qur’an tersebut kepada manusia. Hal tersebut dijelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

 

Apakah (patut Al Qur’an) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah orang) Arab? (Fushshilat 44)

 

Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya). (Az Zukhruf 3)

 

Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya. (Asy Syuura 7)

 

Tetapi orang-orang Mekkah lalu menuduh Rasulullah SAW telah membuat Al Qur’an dengan dibantu oleh orang Arab. Tuduhan itu lalu dibantah oleh Allah SWT, dan hal itu dijelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

 

Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: “Sesungguhnya Al Qur’an itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad).” Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa ‘Ajam (bahasa Arab yang sedikit), sedang Al Qur’an adalah dalam bahasa Arab yang terang. (An Nahl 103)

 

Dengan demikian tidak mungkin Rasulullah SAW dapat membuat Al Qur’an sekalipun beliau dibantu oleh orang Arab yang dapat membaca dan menulis.”

 

Tilmidzi: “Apakah mungkin Al Qur’an itu dibuat oleh Rasulullah SAW dengan dibantu oleh Ahli Kitab?”

 

Mudariszi: “Sebelum menurunkan Al Qur’an, Allah SWT telah menurunkan kitab Taurat dan Injil. Al Qur’an menjelaskan hal itu sebagai berikut:

 

Dia menurunkan Al Kitab kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan Kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia. (Ali ‘Imran 3-4)

 

Dalam ketiga kitab-Nya itu terdapat penjelasan kisah Nabi-Nabi terdahulu yang kisahnya tidak berbeda. Hal itu terjadi karena kisah Nabi-Nabi dalam ketiga kitab itu bersumber dari Yang Satu yaitu Allah SWT. Adanya persamaan kisah Nabi-Nabi itu lalu membuat orang-orang Mekkah menuduh Rasulullah SAW membuat Al Qur’an setelah belajar dari Ahli Kitab. Hal itu dijelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

 

Dan orang-orang kafir berkata: Al Qur’an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain. (Furqaan 4)

 

Orang-orang musyrik mengatakan: “Kamu telah mempelajari ayat-ayat itu (dari Ahli Kitab).” (Al An’aam 105)

 

Tapi tidak mungkin Rasulullah SAW belajar dari Ahli Kitab karena beliau buta huruf seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di atas, dan Al Qur’an menjelaskan pula hal itu sebagai berikut:

 

Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Qur’an) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andaikata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu). (Al ‘Ankabuut 48)

 

Dengan demikian, tuduhan orang-orang Mekkah tersebut tidak benar.”

 

Tilmidzi: “Jika demikian apakah tidak mungkin Al Qur’an itu dibuat oleh siapapun selain Allah SWT?”

 

Mudariszi: “Allah SWT menjelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

 

Atau (patutkah) mereka mengatakan: “Muhammad membuat-buatnya. Katakanlah: “(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (Yunus 38)

 

Penjelasan Allah di atas merupakan tantangan bagi orang-orang yang meragukan Al Qur’an dari Allah SWT. Bahkan Allah SWT menyeru mereka agar bersama-sama atau meminta tolong kepada jin-jin atau makhluk lain untuk membuat satu surat yang semisal dengan surat dalam Al Qur’an:

 

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (Al Baqarah 23)

 

Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain. (Al Israa’ 88)

 

Tapi hingga saat ini tidak ada seorangpun atau pihak manapun yang mampu membuat satu surat yang semisal Al Qur’an. Dengan demikian, memang benar Al Qur’an itu hanya dari Allah SWT. Karena itu Allah SWT menjelaskan kepada manusia dalam Al Qur’an sebagai berikut:

 

Tidaklah mungkin Al Qur’an ini dibuat oleh selain Allah. (Yunus 37)

 

Al Qur’an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu. (Al A’raaf 203)

 

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran. (Al Maa-idah 48)

 

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (Al Baqarah 147)

 

Wallahu a’lam.

Leave a Reply